Mario Teguh
Pak
Mario, dapatkah Anda menjadi motivator bagi diri Anda sendiri jika Anda miskin?
Lho? Saya dulu itu miskin dan sama minder dan malasnya dengan sebagian besar
anak muda saat itu. Tapi saya mengambil semua nasihat dan cemoohan sebagai
bahan bakar motivasi saya untuk keluar dari kemiskinan.
Anda sekarang sudah sukses?
Kalau
dibandingkan dengan keadaan saya dulu, ya. Tapi, jika dibandingkan dengan
impian saya – saya masih amat sangat jauh dari sukses.
Apa impian Anda?
Membangun sebuah masyarakat yang indah kepatuhannya kepada Tuhan, saling
memuliakan sesama, melestarikan keindahan alam, dan kaya kehidupannya.
Bagaimana caranya?
Sedang saya laksanakan. Bertahap – memang, tapi sudah mulai berjalan.
Tapi Anda khan tidak berkuasa?
Lebih banyak orang yang mendengarkan saya berbicara daripada sebagian penguasa,
terutama yang tidak amanah itu.
Tapi khan pengaruh merusak dari penguasa yang tidak amanah itu lebih besar?
Tidak. Lebih besar pengaruh kebaikan, karena sponsornya adalah Tuhan langsung.
Tapi, apakah usia Anda cukup untuk melakukan perubahan dengan bertahap seperti
itu?
Ooh, semua pekerjaan yang penting bagi kebaikan sesama tidak akan selesai dalam
usia kita.
Lha terus?
Itu sebabnya saya membebaskan penyampaian ilmu, pikiran, dan sikap – agar lebih
banyak anak muda yang akan meneruskan pekerjaan saya dan para sahabat saya.
Mudah-mudahan saya bisa menjadi pendamping Pak Mario dalam pelayanan bagi kebahagiaan
sesama.
Aamiin. Semoga Tuhan meninggikan ilmu Anda, membesarkan pengaruh Anda, dan
menyejahterakan Anda dalam kehidupan yang penuh cinta dan keberkahan.
Aamiin